Sabtu, 28 November 2015

TAUBAT

Kelompok 1
Nama anggota 
Ketua      : Mayank Nurandarie
Anggota : Aisyah Rahayu 
                  Dhea Fuji Astari 
                  Iqbal Noorfadhilah
                  Neng Tita Rohaeni
                  Nurul Fitri Azzahra
                  Rizka Amalia
                  Sri Rahayu
                  Sri Wulandari
Guru PAI: Yuyun Yuniarsih, M. Pd.

TAUBAT
1. Pengertian
   
        Kata taubat adalah bentuk mashdar dan berasal dari bahasa arab yaitu taba, yatubu, taubatan yang artinya kembali.
        Taubat adalah sebuah sikap yang menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukan lalu senantiasa berusaha menjauhi dengan cara memperbanyak berbuat baik, sehingga dipahami juga bahwa taubat merupakan salah satu bagian dari akhlaq terpuji.
        Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz –rahimahullah- menjelaskan, taubat berarti: “Menyesali (dosa) yang telah lalu, kembali melakukan ketaatan dan bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut lagi.”

2. Dalil tentang Sholat Taubat
Dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila ada orang yang melakukan suatu perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu dengan sempurna, lalu dia mendirikan shalat dua rakaat, dan selanjutnya dia beristigfar memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti mengampuninya.” (HR. At-Turmudzi; dinilai hasan oleh Al-Albani)

3. Macam-macam Taubat

        Taubat terdiri dari 2 macam yaitu :
Taubat wajib adalah taubat karena meninggalkan sesuatu yang
    diperintahkan atau mengerjakan sesuatu yang dilarang. Taubat semacam
        ini wajib hukumnya bagi setiap mukallaf, sebagaimana diperintahkan
        Allah dalam kitab-nya dan melalui lisan para Rasul-nya.
Taubat sunnah adalah taubat karena meninggalkan sesuatu yang dibenci
      (makruh). Barang siapa yang bertaubat dengan taubat tersebut maka ia
        termasuk golongan sadiqin al-muqarrabin (orang-orang yang bersegera
        kepada kebajukan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT).

4. Tata Cara Shalat Taubat

1. Berwudhu dengan sempurna (sesuai sunah).
2. Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat yang lainnya, sama
    persis.
3. Tidak ada bacaan khusus ketika shalat. Bacaannya sama
    dengan shalat yang lain.
4. Berusaha khusyuk dalam shalatnya, karena teringat dengan
    dosa yang baru saja dia lakukan.
5. Beristigfar dan memohon ampun kepada Allah setelah shalat.
6. Tidak ada bacaan istigfar khusus untuk shalat taubat. Bacaan
    istigfarnya sama dengan bacaan istigfar lainnya.
7. Inti dari shalat taubat adalah memohon ampun kepada Allah,
    dengan menyesali perbuatan dosa yang telah dia lakukan dan
    bertekad untuk tidak mengulanginya.

5. Syarat Agar Taubat Diterima

1. Ikhlas ingin melakukan taubat nasuha dan tidak akan mengulangi lagi

Dalam ayat yang lain dijelaskan  sebagaimana yang tertera dalam
Q.S.At-Tahrim 8:
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”


2. Taubat sebelum sakaratul maut dan matahari terbit dari barat

Hadis Dari Abu Hurairah r.a:Bersabda Rasulullah saw:”Siapa yang melakukan taubat sebelum matahari terbit dari barat,maka Allah menerima tobat dan memaafkannya”.( H.R.Muslim).

3. Taubat Sebelum Maut Menjemput

Hadis Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Al-Khaththab r.anhuma dari Nabi saw bersabda:”Sesungguhnya Allah Azza wa jalla tetap menerima taubat seseorang hambaNya selama ruh (nyawanya)belum sampai di tenggorokan( hampir mati)”.( H.R.Turmudzi).


4. Taubat Diiringi Ketakwaan

Artinya : Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan[607]. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar