Sabtu, 28 November 2015

WARA

Kelompok 3
Nama anggota :
Ketua                 : Rio Rama Nugraha
Anggota            : Nadya Dewi Pertiwi
                         Siti Kholisoh
                             Tita Farida
                             Ridwan Hidayat (pembuka)
                         Shie-Shie Yulianti (penutup)
                             Fitri Hardianti
                             Selviani
                             Leoni Veliana
Guru PAI           : Yuyun Yuniarsih, M. Pd.
Wara

Pengertian wara
Wara adalah sifat yang berisi kehati-hatian yang luar biasa dan tidak adanya keberanian untuk mendekati sesuatu yang bersifat haram, termasuk juga hal hal yang sifatnya ragu-ragu atau subhat.
Nabi Saw bersabda :
“sesungguhnya yang halal dan yang haram itu jelas. Dan diantara kedua bnyak hal-hal syubhat yang kebanyakan orang tidak mengetahuinya. Barang siapa yang menjaga diri dari hal-hal yang syubhat maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya “
Sifat wara
a. Sangat berhati-hati dari yang haram dan syubhat.
b. Membuat pembatas diantaranya dan yang dilarang.
c. Menjauhi semua yang diragukan .
d. Tidak berlebihan dalam  persoalan yang boleh.
e. Tidak memberikan tanpa berdasarkan ilmu.
f. Meninggalkan perkara yang tidak berguna.
CIRI-CIRI ORANG YANG BERSIFAT WARA
1) Meninggalkan sesuatu yang hanya semata-mata ada keraguan atau syubhat.
2) Meninggalkan hal-hal yang tidak penting baginya.
3) Orang-orang yang memiliki kedudukan yang tinggi selalu bersifat prefentif untuk diri mereka sendiri dengan berhati-hati dari sebagian yang halal yang bisa membawa kepada sesuatu yang makruh atau haram.
JENIS DAN TINGKATAN WARA
Menurut Imam Ar-Raaghib al-ashfahani membagi sikap wara dalam 3 tingkatan ;
1. Wajib , yaitu menjauhi larangan allah dan wajib untuk semua orang
2. Sunah , yaitu berhenti pada perkara syubhat . Ini untuk orang yang pertengahan
3. Fadhilah (keutamaan) , yaitu menahan diri dari banyak perkara yang mubah dan mencukupkan dengan mengambil sedikit darinnya untuk sekedar membutuhi kebutuhan primernya saja
MANFAAT SIKAP WARA’
1. Memberikan kepada seseorang perasaan lega dan ketenangan jiwa.
2. Masyarakat yang memiliki sikap wara akan menjadi masyarakat yang baik dan bersih.
3. Sikap wara bisa menjadi sebab ijabah doa dan disukai allah SWT.
4. Menahan diri dari hal yang dilarang.
5. Mendapat keridhaan dari ALLAH dan bertambahnya kebaikan.
Kesimpulan wara
Wara adalah sikap takut yang mendorong seseorang untuk meninggalkan perbuatan yang boleh, sebagai sikap kehati-hatian.
Meninggalkan perkara yang tidak berguna dalam sifat wara adalah:
- Menjaga diri dari istidraj
- Menjaga agama dan kehormatan 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar